Selasa, 01 Maret 2016

08.08

PENDAHULUAN RUQYAH SYAR'IYAH

Segala puji hanya bagi Allah Yang Maha Penyembuh lagi Maha Pemberi Perlindungan, hanya Dia-lah Dzat yang memberi kemanfaatan dan kemudhorotan. Tiada kebaikan dan keutamaan kecuali dari-Nya, dan tiada Rabb selain Dia yang mampu mengatasi segala sesuatu.

Shalawat serta salam mudah-mudahan tersampaikan selalu kepada Nabi dan Rasul yang paling mulia, baginda Muhammad Shallallahu'alaihi wasallam, keluarga dan para sahabatnya.

Adapun setelah itu,

Selama ini pengobatan yang kita temui di dunia -tepatnya sebelum kedatangan Islam- tidak lain hanyalah berupa khurafat-khurafat, sihir dan hal-hal lain yang berhubungan dengan perdukunan, tukang tenung, dan paranormal.

Siapa saja yang pernah mempelajari ilmu pengobatan orang-orang terdahulu, pasti melihat berbagai hal yang mengherankan, yang selama ini diduga sebagai ilmu penyembuhan, padahal Al Quran telah memberikan perhatian secara serius tentang berbagai masalah penting dalam hal menjaga kesehatan tubuh dan fisik manusia.

Al Quran juga menerangkan dan membimbing kita tentang halal dan haramnya suatu makanan atau minuman yang kita konsumsi.

Dalam al Quran kata asy-Syifa’ (kesembuhan atau obat) disebutkan berkali-kali, diantaranya adalah ayat di bawah ini:
Dan kami turunkan dari Al Quran sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat.(Surat Al Isra, ayat: 82)
Dan juga firman-Nya yang berbunyi
Dan apabila aku sakit, dialah yang menyembuhkan aku.” (Surat As-Syu'ara, ayat: 80)

Barang siapa yang menekuni pengobatan Nabawi, pasti mendapati bahwa beliau telah meletakkan dasar-dasar pengobatan dan cara penyembuhan penyakit.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya, ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (Surat An-Najm, ayat: 3-4).

Dalam situs ini, kami menyebutkan beberapa resep obat yang berasal dari Al Quran dan As Sunnah yang sangat dibutuhkan setiap muslim untuk mengobati penyakit penyakit yang menimpa dirinya.

Kita harus tahu bahwa ruqyah atau mengobati penyakit dengan Al Quran dan As Sunnah, bukanlah sebuah kekhususan yang dimiliki oleh orang-orang tertentu, melainkan ia adalah kekuasaan yang dimiliki oleh setiap muslim, tanpa terkecuali. Setiap orang muslim bisa meruqyah dirinya sendiri dan meruqyah orang muslim yang lainnya, atau diruqyah oleh seseorang yang lain pula. Seorang suami bisa meruqyah istrinya. Demikian pula sebaliknya, seorang Istri bisa meruqyah suaminya.

Tidak diragukan pula bahwa keshalihan seseorang mempunyai pengaruh sangat besar dalam memberi manfaat atau kesuksesan dari meruqyah (kesembuhan). Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
Sesungguhnya Allah hanya menerima (amalan) dari orang-orang yang bertaqwa.” (Surat Al-Maidah, ayat: 27)

Disyaratkan ketika meruqyah agar tidak ada noda syirik atau kemaksiatan, atau apapun seperti berdoa dan meminta kepada selain Allah, juga bersumpah dengan selain nama Allah. Lalu hendaknya ruqyah tersebut menggunakan bahasa Arab atau bahasa yang dimengerti kandungan maknanya. Kemudian ia meyakini ruqyah tersebut tidak berpengaruh atau menyembuhkan dengan sendirinya, tetapi dengan izin dari Allah Azza wa Jalla.

Dan kami memohon kepada Allah agar semoga situs ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang budiman. Semoga Allah Ta’ala menjadikan usaha kecil ini murni dan ikhlas karena Allah. Dan semoga Dia menjadikannya buku ini sebagai pemberat amalan kami disaat kami berjumpa dengan-Mu.

Dan hanya firman Allah lah yang selalu benar (haq) dan hanya Dia pulalah yang menunjukkan kami kepada jalan kebenaran.
Ditulis oleh:
Abdul Majid Abdul Aziz
Nasir Az Zahiim
Riyadh, 5 Robi’ul Awal 1414 Hijriyah
Posting Lebih Baru
Previous
This is the last post.

0 komentar:

Posting Komentar